Selasa, 26 November 2019

RESPON PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA HARI GURU NASIONAL 25 NOVEMBER 2019


Selamat siang, salam sejahtera bagi kita semua
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuanketerampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajari bayi mereka sebelum kelahiran. Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
Perkenalkan nama saya Agnida Dame Christine dengan NIM RSA1C116012 mahasiswa pendidikan kimia 2016, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Jambi. Saya telah melaksanakan program PLP (Pengenalan Lingkungan persekolah) selama 2 bulan di SMA Negeri 1 Kota Jambi. Dimana, dosen pamong saya ialah Bapak Dr. Drs. Syamsurizal,  M.Si dan guru pamong saya adalah Ibu Dra. Sri Wahyuningsih.  
Kali ini, saya akan merespon pidato dari Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yaitu Bapak Nadiem Makarim. Pidato ini diungkapkan untuk memperingati Hari Guru Nasional pada hari Senin, 25 November 2019. Ada beberapa poin  penting yang sangat menarik dalam isi pidato tersebut yang dapat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar didalam kelas, diantaranya 

·         Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
Dalam proses belajar mengajar, setiap siswa harus berpartisipasi aktif dalam kelas. Apabila semua terlibat, maka diskusi pun semakin tinggi kualitasnya. Guru sebagai fasilitator pun akan merasa berhasil jika situasi demikian terjadi. Nah, bagaimana caranya agar siswa berpartisipasi dalam diskusi kelas? Menurut saya yang terpenting ada dua yaitu:
1.      Mengenali  siswa
Guru wajib sekali hukumnya mengenal seluruh siswa karena mereka adalah tanggung jawab guru di sekolah. Hal ini mungkin tidak begitu sulit untuk dilakukan oleh guru kelas. Tapi, bagaimana dengan guru bidang studi yang harus mengajar di banyak kelas? Tentu membuat guru sedikit kewalahan. Meskipun demikian, guru mata pelajaran harus tetap berusaha mengenal siswa satu persatu, beserta karakter masing-masing.
Hal ini terdengar sepele, namun efeknya sangatlah signifikan. Misalnya saja, jika guru bisa menunjuk salah satu siswa, menyebut namanya, dan meminta pendapatnya akan diskusi tersebut. Secara psikologis, cara ini akan membangun iklim kondusif dalam kelas. Mengapa? Karena, siswa merasa senang dan akrab dengan gurunya, hal ini menunjukkan bahwa dirinya seperti dianggap atau diakui keberadaannya dalam kelas.
Hal ini telah saya terapkan dalam kelas pada saat saya melakukan observasi selama PLP di SMAN 1 Kota Jambi, saya mendapat kesempatan untuk mengajar dikelas dan berinteraksi secara langsung dengan murid. Saya mencoba mengingat nama dan mengenali siswa selama proses belajar mengajar berlangsung, dan terbukti siswa lebih aktif memberi pendapat dalam kelas.
2. Pancing siswa utuk bekerjasama
Salah satu kunci penting agar siswa saling berinteraksi mengenai topik yang dibahas adalah kerjasama. Jika siswa diberi project yang harus dikerjakan secara bersama-sama, maka siswa akan lebih aktif dan lebih memahami materi yang diajarkan. Siswa cenderung lebih memahami materi atau topik yang dibahas dengan teman sebaya, karena bahasa yang digunakan oleh teman sebaya lebih mudah dipahami dan siswa merasa tidak canggung untuk bertaya hal yang kurang dipahami. Disini gurulah yang menentukan siapa saja yang harus berada dalam satu kelompok. Nah, inilah mengapa penting sekali mengenal karakter masing-masing siswa. Dari yang rajin, pintar, kurang menonjol, banyak diam, harus dicampur. Jangan sampai berat sebelah atau tidak seimbang, disini dalam satu kelompok hanya boleh terdiri dari 3-5 anak saja. Karena jika lebih dari itu diskusi kelompok akan kurang efektif.
Hal ini telah saya terapkan dan terbukti membuat siswa lebih aktif dan lebih menguasai materi, hal ini dapat dilihat dari antusiasme murid yang menyampaikan hasil diskusi mereka.


·         Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas.
Poin ini sangat penting dalam proses pembelajaran yang mana dapat meningkatkan kemampuan untuk bisa menjelaskan materi Secara individu yang akan dilakukan di depan kelas, hal ini dapat menguji keberanian siswa menyampaikan ide gagasannya sendiri di depan siswa lainnya. Selain itu juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dari siswa dalam mengerjakan sesuatu. Dengan poin kedua ini dilaksanakan maka, siswa lainnya mampu memahami perjelasan teman sebayanya apa bila masih ada yang belum mengerti penjelasan materi yang di sampaikan oleh guru maka akan di butuhkan bantuan dari siswa lainnya. Dengan adanya bantuan dari siswa lainnya untuk membantu menjelaskan materi pembelajaran, hal ini dapat mengurangi kecanggungan terhadap siswa dikarenakan Siswa cenderung lebih senang atau lebih santai dan tidak ada rasa malu serta mereka mampu mengungkapkan kesulitan mereka kepada teman/siswa lainnya tanpa rasa enggan dalam mengerjakan sesuatu.
Poin ini telah saya terapkan pada saat observasi PLP di SMAN 1 Kota Jambi,  kepada siswa di kelas XI MIPA 6. Pada saat proses belajar mengajar berlangsung, tak banyak siswa yang ingin maju kedepan kelas namun kebanyakan murid ingin mengemukakan pendapatnya hanya dari bangku yang mereka duduki. Hal ini telah termasuk pada poin murid mengajar di kelas, karena siswa telah berani menyampaikan ide dan pendapat yang berasal dari diri sendiri dengan bantuan berbagai sumber seperti buku dan internet walaupun murid hanya  menyampaikan tanpa maju kedepan kelas.

·         Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
Kegiatan bakti sosial ini mengajarkan siswa untuk saling peduli, mewujudkan rasa cinta kasih, dan saling menolong bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan. Dalam kegiatan bakti sosial siswa akan mendapatkan banyak pelajaran, terutama pada lingkungan masyarakat dan sekolah. Siswa memliki kewajiban untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Selain itu, kegiatan bakti sosial juga membantu pembentukan sikap dan kepekaan sosial dari diri siswa
Poin ini juga telah saya laksanakan pada saat proses PLP berlangsung di SMAN 1 Kota Jambi. Dengan bantuan dan kerjasama dengan guru di sekolah, mahasiswa PLP mengadakan lomba kebersihan dan kelengkapan kelas selama 3 hari. Kelas yang mendapat juara diberi piagam penghargaan sebagai kelas terbersih dan diberi hadiah berupa alat-alat kebersihan. Dari kegiatan ini kita dapat membangun kebersamaaan yang hangat dengan seluruh warga sekolah dan kerjasama tim yang baik. Manfaat yang dapat dirasakan dengan adanya proyek bakti sosial di sekolah ini adalah:
1)      membantu membentuk sikap dan kepribadian seseorang
2)      menumbuhkan rasa molaritas yang tinggi
3)      mengembangkan kepribadian dan rasa saling perduli
4)      menumbuhkan semangat untuk menemukan inspirasi baru
5)      melatih kesabaran dan emosi sesorang
6)      melatih jiwa kepemimpinan
7)      dapat menumbuhkan rasa bahagia ketika bias memberi hal yang bermanfaat bagi orang lain
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU62FFpa7DEZ41N0hcYQtbxthYRubths8Hpbxlbd4YohmS1e0mw_ak9INOEw1HQlNiUcZaJmo_-1wuV0r8aJpSWJdljRywGcLigVFgVxHJs9tEPGpV-9VYEc3zkq_5mfsG-CCWrnzgl3I/s1600/IMG-20191104-WA0041.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgniNNSPMLjoux6FaZJi-CzIJq_6xlRJG5xfaXC6b3zJDDE1R0qWhfMatbrH3kDHNuRnYHHsdcRbaH51BWWB2wB7GQLHzUMpZHjYy_gRhcK-c61WMbzd9UYyHFpB2V3gefUTMGe2yzb3nw/s1600/IMG-20191104-WA0040.jpg
·         Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
Bakat tidak sama dengan kecerdasan. Bakat lebih mengacu pada motorik maupun keterampilan yang ditampilkan anak. Dengan kata lain, bakat bisa terlihat oleh orang lain. Cara yang dilakukan adalah terus-menerus mengasah bakat melalui latihan. Bakat tidak akan berkembang bila tak ada penguat, sehingga kemudian hilang. Selain bakat, mereka juga mempunyai minat terhadap bidang yang digeluti. Adanya minat juga akan menguatkan bakat tersebut.
Cara mengenali minat dan bakat anak melalui pendidikan sekolah – Minat dan bakat perlu dikembangkan sebab akan sangat berguna untuk masa depan atau karier anak ke depannya. Banyak orang yang sukses dikarenakan mengetahui minat dan bakatnya sejak dini. Bakat ini memang tidak diketahui dengan persis namun untuk potensinya bisa diketahui. Mengapa bakat tidak bisa diketahui?, hal itu dikarenakan bakat merupakan aktivitas yang dilakukan secara teratur dan dinilai berdasarkan keahliannya. Misalnya saja anak dikatakan memiliki bakat menggambar ketika dia teratur melakukan kegiatan tersebut dan masyarakat menghargai hasil karyanya. Untuk mengenali minat, potensi serta bakat anak bisa dilakukan melalui pendidikan sekolah dengan hal-hal berikut ini:

 

Memperhatikan Kebiasaan dan Perilaku

Cara mengenali potensi dan bakat yang pertama adalah dengan mengenali kebiasaan dan perilaku anak. Perilaku yang dilakukan anak ini banyak yang dilakukan atas dasar minat terlebih lagi jika perilaku itu dilakukan secara berulang-ulang. Oleh sebab itu guru di sekolah bisa memperhatikan segala aktivitas yang siswa lakukan untuk mengetahui potensi, bakat, dan juga minatnya.

 

Bantuan

Cara mengenali minat dan bakat anak melalui pendidikan sekolah bisa dengan memberikan bantuan. Anak yang memiliki bakat umumnya lebih cepat menguasai bidang yang diminatinya dibandingkan dengan anak yang tidak memiliki bakat pada bidang tersebut. Bakat harus diimbangi dengan minat, oleh sebab itu tugas guru dan orang tua adalah mendukung dan memotivasi anak untuk berminat terhadap bakat  yang dimilikinya.
Sebagai contohnya anak yang memiliki bakat menggambar, dia akan lebih menguasai berbagai macam teknik menggambar dibandingkan dengan yang tidak memiliki bakat menggambar. Garis yang dibuatnya lebih halus, paham akan komposisi warna, dan tentunya hasil gambarannya lebih menarik. Tugas seorang guru adalah dengan memberikan bantuan supaya siswa atau anak didiknya bisa terus mengeksplorasi bakat dan minatnya tersebut.

Melalui Ekstrakurikuler

Cara tepat untuk mengetahui bakat dan minat siswa atau anak adalah dengan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstra yang dilakukan di sekolah menjadi wadah untuk mengembangkan bakat dan minat siswa. Selain itu ada beberapa manfaat lainnya yang bisa didapatkan seperti memberikan bekal untuk mempersiapkan karier siswa dan memupuk rasa tanggung jawab pribadi atau sosial.
foto 1.png
foto 2.png

·         Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
Pada saat proses pengenalan lapangan persekolahan di SMAN 1 Kota Jambi berlangsung, banyak sekali tugas dan tanggung jawab yang diberikan sekolah kepada mahasiswa PLP seperti; melaksanakan piket KBM, piket perpustakaan, menggantikan guru yang tidak dapat masuk kelas, bertukar pendapat saat kesulitan dan lain sebagainya. Nah, pada saat inilah kami saling membantu dan saling menawarkan bantuan kepada sesama mahasiswa PLP. Pada saat mahasiswa berhalangan hadir untuk piket kami saling bergantian untuk piket, pada saat guru tak dapat masuk pada saat KBM berlangsung kami pun saling bergantian untuk masuk kelas dan  mengganti guru tersebut
Begitu pula terhadap sesama teman seprodi pendidikan kimia, kami saling membantu dalam pembuatan RPP, program semester dan tahunan, lembar kerja siswa, bergantian menggantikan guru kimia saat berhalangan masuk kelas, membantu mengawas ujian dan lain sebagainya. Banyak sekali manfaat saat kita saling membantu teman lain, pekerjaan jadi lebih mudah dan cepat selesai, dengan adanya diskusi terhadap sesama mahasiswa dan guru dapat dengan mudah menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi.