Selamat siang, salam sejahtera bagi kita semua
Pendidikan adalah
pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya
melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering
terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara
otodidak. Pendidikan
biasanya berawal saat seorang bayi itu
dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari
sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan
memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam
kandungan dengan harapan ia bisa mengajari bayi mereka sebelum kelahiran. Bagi
sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Anggota keluarga mempunyai peran
pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari
mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
Perkenalkan
nama saya Agnida Dame Christine dengan NIM RSA1C116012 mahasiswa pendidikan kimia 2016, fakultas keguruan
dan ilmu pendidikan Universitas Jambi. Saya telah melaksanakan program PLP
(Pengenalan Lingkungan persekolah) selama 2 bulan di SMA Negeri 1 Kota Jambi.
Dimana, dosen pamong saya ialah Bapak Dr. Drs. Syamsurizal, M.Si dan
guru pamong saya adalah Ibu Dra. Sri Wahyuningsih.
Kali ini, saya akan merespon pidato dari Bapak Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Indonesia yaitu Bapak Nadiem Makarim. Pidato ini
diungkapkan untuk memperingati Hari Guru Nasional pada hari Senin, 25 November
2019. Ada beberapa poin penting yang sangat menarik dalam isi pidato
tersebut yang dapat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar didalam kelas,
diantaranya :
·
Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya
mendengar.
Dalam proses belajar mengajar, setiap
siswa harus berpartisipasi aktif dalam kelas. Apabila semua terlibat, maka
diskusi pun semakin tinggi kualitasnya. Guru sebagai fasilitator pun akan
merasa berhasil jika situasi demikian terjadi. Nah, bagaimana caranya agar
siswa berpartisipasi dalam diskusi kelas? Menurut saya yang terpenting ada dua
yaitu:
1. Mengenali siswa
Guru wajib sekali hukumnya
mengenal seluruh siswa karena mereka adalah tanggung jawab guru di
sekolah. Hal ini mungkin tidak begitu sulit untuk dilakukan oleh guru
kelas. Tapi, bagaimana dengan guru bidang studi yang harus mengajar di banyak
kelas? Tentu membuat guru sedikit kewalahan. Meskipun demikian, guru mata pelajaran harus tetap berusaha
mengenal siswa satu persatu, beserta karakter masing-masing.
Hal ini terdengar sepele,
namun efeknya sangatlah signifikan. Misalnya saja, jika guru bisa menunjuk
salah satu siswa, menyebut namanya, dan meminta pendapatnya akan diskusi
tersebut. Secara psikologis, cara ini akan membangun iklim kondusif dalam
kelas. Mengapa? Karena, siswa merasa senang dan akrab dengan gurunya, hal ini menunjukkan
bahwa dirinya seperti dianggap
atau diakui keberadaannya dalam kelas.
Hal ini telah saya terapkan
dalam kelas pada saat saya melakukan observasi selama
PLP di SMAN 1 Kota Jambi, saya mendapat kesempatan untuk mengajar dikelas dan
berinteraksi secara langsung dengan murid. Saya mencoba mengingat nama dan
mengenali siswa selama proses belajar mengajar berlangsung, dan terbukti siswa
lebih aktif memberi pendapat dalam kelas.
2. Pancing siswa utuk bekerjasama
Salah satu kunci penting
agar siswa saling berinteraksi mengenai topik yang dibahas adalah kerjasama.
Jika siswa diberi project yang harus dikerjakan secara bersama-sama,
maka siswa akan lebih aktif dan lebih memahami materi yang diajarkan. Siswa
cenderung lebih memahami materi atau topik yang dibahas dengan teman sebaya,
karena bahasa yang digunakan oleh teman sebaya lebih mudah dipahami dan siswa
merasa tidak canggung untuk bertaya hal yang kurang dipahami. Disini gurulah
yang menentukan siapa saja yang harus berada dalam satu kelompok. Nah, inilah
mengapa penting sekali mengenal karakter masing-masing siswa. Dari yang rajin,
pintar, kurang menonjol, banyak diam, harus dicampur. Jangan sampai berat
sebelah atau tidak seimbang, disini dalam satu kelompok hanya boleh terdiri
dari 3-5 anak saja. Karena jika lebih dari itu diskusi kelompok akan kurang
efektif.
Hal ini telah saya terapkan dan terbukti membuat siswa
lebih aktif dan lebih menguasai materi, hal ini dapat dilihat dari antusiasme
murid yang menyampaikan hasil diskusi mereka.


·
Berikan kesempatan kepada murid untuk
mengajar di kelas.
Poin
ini sangat penting dalam proses pembelajaran yang mana dapat meningkatkan
kemampuan untuk bisa menjelaskan materi Secara individu yang akan dilakukan di
depan kelas, hal ini dapat menguji keberanian siswa menyampaikan ide gagasannya
sendiri di depan siswa lainnya. Selain itu juga dapat meningkatkan rasa percaya
diri dari siswa dalam mengerjakan sesuatu. Dengan poin kedua ini dilaksanakan
maka, siswa lainnya mampu memahami perjelasan teman sebayanya apa bila masih
ada yang belum mengerti penjelasan materi yang di sampaikan oleh guru maka akan
di butuhkan bantuan dari siswa lainnya. Dengan adanya bantuan dari siswa
lainnya untuk membantu menjelaskan materi pembelajaran, hal ini dapat
mengurangi kecanggungan terhadap siswa dikarenakan Siswa cenderung lebih senang
atau lebih santai dan tidak ada rasa malu serta mereka mampu mengungkapkan
kesulitan mereka kepada teman/siswa lainnya tanpa rasa enggan dalam mengerjakan
sesuatu.
Poin ini telah saya terapkan pada saat observasi PLP di
SMAN 1 Kota Jambi, kepada siswa di kelas
XI MIPA 6. Pada saat proses belajar mengajar berlangsung, tak banyak siswa yang
ingin maju kedepan kelas namun kebanyakan murid ingin mengemukakan pendapatnya
hanya dari bangku yang mereka duduki. Hal ini telah termasuk pada poin murid
mengajar di kelas, karena siswa telah berani menyampaikan ide dan pendapat yang
berasal dari diri sendiri dengan bantuan berbagai sumber seperti buku dan
internet walaupun murid hanya
menyampaikan tanpa maju kedepan kelas.

·
Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan
seluruh kelas.
Kegiatan bakti sosial ini
mengajarkan siswa untuk saling peduli, mewujudkan rasa cinta kasih, dan saling
menolong bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan. Dalam kegiatan bakti
sosial siswa akan mendapatkan banyak pelajaran, terutama pada lingkungan
masyarakat dan sekolah. Siswa memliki kewajiban untuk membantu orang-orang yang
membutuhkan. Selain itu, kegiatan bakti sosial juga membantu pembentukan sikap
dan kepekaan sosial dari diri siswa
Poin ini juga telah saya laksanakan pada saat proses PLP
berlangsung di SMAN 1 Kota Jambi. Dengan bantuan dan kerjasama dengan guru di
sekolah, mahasiswa PLP mengadakan lomba kebersihan dan kelengkapan kelas selama
3 hari. Kelas yang mendapat juara diberi piagam penghargaan sebagai kelas
terbersih dan diberi hadiah berupa alat-alat kebersihan. Dari kegiatan ini kita
dapat membangun kebersamaaan yang hangat dengan seluruh warga sekolah dan
kerjasama tim yang baik. Manfaat yang dapat dirasakan dengan adanya proyek
bakti sosial di sekolah ini adalah:
1) membantu membentuk sikap dan kepribadian seseorang
2) menumbuhkan rasa molaritas yang tinggi
3) mengembangkan kepribadian dan rasa saling perduli
4) menumbuhkan semangat untuk menemukan inspirasi baru
5) melatih kesabaran dan emosi sesorang
6) melatih jiwa kepemimpinan
7) dapat menumbuhkan rasa bahagia ketika bias memberi hal
yang bermanfaat bagi orang lain


·
Temukan suatu bakat dalam diri murid yang
kurang percaya diri.
Bakat tidak sama dengan kecerdasan.
Bakat lebih mengacu pada motorik maupun keterampilan yang ditampilkan anak.
Dengan kata lain, bakat bisa terlihat oleh orang lain. Cara yang dilakukan
adalah terus-menerus mengasah bakat melalui latihan. Bakat tidak akan
berkembang bila tak ada penguat, sehingga kemudian hilang. Selain bakat, mereka
juga mempunyai minat terhadap bidang yang digeluti. Adanya minat juga akan
menguatkan bakat tersebut.
Cara mengenali minat dan bakat anak
melalui pendidikan sekolah – Minat dan bakat perlu dikembangkan sebab akan
sangat berguna untuk masa depan atau karier anak ke depannya. Banyak orang yang
sukses dikarenakan mengetahui minat dan bakatnya sejak dini. Bakat ini memang
tidak diketahui dengan persis namun untuk potensinya bisa diketahui. Mengapa
bakat tidak bisa diketahui?, hal itu dikarenakan bakat merupakan aktivitas yang
dilakukan secara teratur dan dinilai berdasarkan keahliannya. Misalnya saja
anak dikatakan memiliki bakat menggambar ketika dia teratur melakukan kegiatan
tersebut dan masyarakat menghargai hasil karyanya. Untuk mengenali minat,
potensi serta bakat anak bisa dilakukan melalui pendidikan sekolah dengan
hal-hal berikut ini:
Memperhatikan Kebiasaan dan Perilaku
Cara mengenali potensi dan bakat yang
pertama adalah dengan mengenali kebiasaan dan perilaku anak. Perilaku yang
dilakukan anak ini banyak yang dilakukan atas dasar minat terlebih lagi jika
perilaku itu dilakukan secara berulang-ulang. Oleh sebab itu guru di sekolah
bisa memperhatikan segala aktivitas yang siswa lakukan untuk mengetahui
potensi, bakat, dan juga minatnya.
Bantuan
Cara mengenali minat dan bakat anak
melalui pendidikan sekolah bisa dengan memberikan bantuan. Anak yang memiliki
bakat umumnya lebih cepat menguasai bidang yang diminatinya dibandingkan dengan
anak yang tidak memiliki bakat pada bidang tersebut. Bakat harus diimbangi
dengan minat, oleh sebab itu tugas guru dan orang tua adalah mendukung dan
memotivasi anak untuk berminat terhadap bakat yang dimilikinya.
Sebagai contohnya anak yang memiliki
bakat menggambar, dia akan lebih menguasai berbagai macam teknik menggambar
dibandingkan dengan yang tidak memiliki bakat menggambar. Garis yang dibuatnya
lebih halus, paham akan komposisi warna, dan tentunya hasil gambarannya lebih
menarik. Tugas seorang guru adalah dengan memberikan bantuan supaya siswa atau
anak didiknya bisa terus mengeksplorasi bakat dan minatnya tersebut.
Melalui Ekstrakurikuler
Cara tepat untuk mengetahui bakat dan
minat siswa atau anak adalah dengan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
ekstra yang dilakukan di sekolah menjadi wadah untuk mengembangkan bakat dan
minat siswa. Selain itu ada beberapa manfaat lainnya yang bisa didapatkan
seperti memberikan bekal untuk mempersiapkan karier siswa dan memupuk rasa
tanggung jawab pribadi atau sosial.



·
Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang
mengalami kesulitan.
Pada saat proses pengenalan lapangan persekolahan di SMAN
1 Kota Jambi berlangsung, banyak sekali tugas dan tanggung jawab yang diberikan
sekolah kepada mahasiswa PLP seperti; melaksanakan piket KBM, piket
perpustakaan, menggantikan guru yang tidak dapat masuk kelas, bertukar pendapat
saat kesulitan dan lain sebagainya. Nah, pada saat inilah kami saling membantu
dan saling menawarkan bantuan kepada sesama mahasiswa PLP. Pada saat mahasiswa
berhalangan hadir untuk piket kami saling bergantian untuk piket, pada saat
guru tak dapat masuk pada saat KBM berlangsung kami pun saling bergantian untuk
masuk kelas dan mengganti guru tersebut
Begitu pula terhadap sesama teman seprodi pendidikan
kimia, kami saling membantu dalam pembuatan RPP, program semester dan tahunan,
lembar kerja siswa, bergantian menggantikan guru kimia saat berhalangan masuk
kelas, membantu mengawas ujian dan lain sebagainya. Banyak sekali manfaat saat
kita saling membantu teman lain, pekerjaan jadi lebih mudah dan cepat selesai,
dengan adanya diskusi terhadap sesama mahasiswa dan guru dapat dengan mudah
menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar